Pembinaan Pengurus Madrasah for all teachers in Madrasah
Pengurus Lembaga Pendidikan Nurul Islam Bades Jalin Silaturrahmi dengan para Penerus untuk Penguatan Sejarah
Pengurus Lembaga Pendidikan Nurul Islam Bades, Bekali Para Penerus Dalam Membangun Lembaga Lebih Unggul Dan Penguatan Ideologi Aswaja dalam Sejarah – Pengurus Lembaga Pedidikan Nurul Islam Bades mengadakan pembinaan dalam rangka penguatan sejarah berdirinya lembaga ini dan penguatan ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai ciri khas dari warga NU yang diselenggarakan di Mushalla putra MTs-MA Unggulan Ma’arif NU Nurul Islam Bades, Acara ini dihadiri perwakilan Pengurus Lembaga Pendidikan Nurul Islam Bades yaitu KH. Ahmad Fadlan selaku ketua pengurus dan Bapak Muhaimin sebagai Penasihat Lembaga Pendidikan Nurul Islam serta seluruh guru dan karyawan MTs-MA Nurul Islam Bades.
Selasa (24/09).
Lembaga pendidikan MTs yang didirikan pada tahun 1991, dilatar belakangi atas dasar kesepakatan bersama dan adanya potensi yang besar dari lembaga madrasah yang berada dibawahnya yaitu Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Bades yang sudah berdiri lebih awal, maka hal ini yang menjadi latar belakang untuk mengadakan jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu Madrasah Tsanawiyah, serta adanya dukungan besar dari kalangan masyarakat karena tidak adanya jenjang setelah MI dilingkungan sekitar.
Sebagian dari bangunan lembaga ini, berdiri diatas tanah waqaf milik salah satu keluarga yang memiliki pengaruh besar dikalangan masyarakat yaitu KH Masyhuri. Para pendiri lembaga ini juga sebagian berasal dari keturunannya dan sebagian lainnya dari golongan masyarakat yang memiliki visi misi yang sama. Sebagian dari para pendiri juga tidak mengenyam pendidikan formal rata-rata mereka hanya tamatan dari SD sederajat yang diteruskan dengan mengenyam pendidikan di Pesantren Salaf yang tidak ada pendidikan formal, akan tetapi beliau memiliki semangat untuk membentuk suatu lembaga pendidikan formal di lingkunganya
Sosialisasi yang dilakukan pengurus lembaga bertujuan untuk membekali penerus dalam membangun lembaga serta menjaga keseimbangan lembaga dan menguatkan ideologi lembaga yang berfaham Ahlussunah Wal Jamaah. Dimana, diantara usaha dalam mendirikan sekolah ini mereka didasari atas dasar keikhlasan, kerja keras, dan pendekatan kepada Allah SWT. Salah satu bentuk melakuakan pendekatan kepada Allah SWT terwujud dalam bentuk ziarah kepada para Wali, hal ini sesuai dengan kebiasaan orang NU seperti yang disampaikan oleh bapak Muhaimin, “Kita membangun dengan didasari rasa ikhlas, kerja keras, dan berziarah ke Maqam Sunan Ampel Surabaya, karena kita orang NU”. Hal ini juga ditegaskan kembali oleh ketua pengurus, KH. Ahmad Fadlan, ”Bahwa kami orang NU dan apabila ada orang dalam lembaga yang tidak mau menerima ini (faham aswaja) maka kami persilahkan untuk pergi dari lembaga ini”. Serta dalam merintis lembaga ini juga mendapatkan dukungan penuh oleh seluruh masyarakat serta sesepuh dari desa bades. Tegas bapak Muhaimin.
Penasihat Lembaga Pendidikan Nurul Islam, Muhaimin, mengatakan bahwa proses mendirikan suatu lembaga itu tidak mudah harus melewati beberapa hal-hal yang tidak menyenangkan mulai dari tidak adanya bangunan sehingga harus membagi tempat dan waktu berangkat pagi dan pualang pada sore hari, sampai HR untuk guru sangat minim sehingga harus kesanan kemari mencari uang untuk memberikan HR yang cukup untuk para guru, tapi semua ini kami jalankan dengan ikhlas, karena kami mempunyai semboyan dasar dari syaikh ibnu Athoillah as-sakandari yang berbunyi wurudul imdad biqadril isti’dadi, dan dikuatkan dengan pondasi ibda’ binafsik dan ikhlas beramal.
“Disamping kita mencetak para generasi qurani kita juga para pendidik hendaklah bisa menciptakan jiwa qurani pasa setiap asatidz, dan kita juga semuanya adalah satu keluarga dan sepantasnya kita harus bisa menjaga semua perkataan dan perbuatan kepada sesama. Dan janganlah sampai kita membuat madrasah kita ini menjadi ring pertempuran. Kita ini adalah pendidik sekaligus keluarga” ujar ketua pengurus nurul islam bades.
Sementara kepala madrasah MTs Nurul Islam Bades menguatkan perkataan dari bapak muhaimin dengan kata jangan pernah lupakan jasmerah karena dari sini kita dapat mengambil ibrah atau pelajaran agar menjadi lebih baik lagi dan berharap ini sebagai media membangun tali silaturrahmi yang dapat mempererat rasa persahabatan dan persaudaraan dengan baik antara pengurus dan para guru serta karyawan.
Acara ini disambut dengan baik oleh kalangan guru dan karyawan MTs-MA Nurul Islam Bades, dibuktikan dengan hadirnya semua guru dan karyawan dan mengikuti acara dengan khidmat, serta menyimak cerita sejarah perjalanan berdirinya lembaga ini yang disampaikan oleh para pengurus.
Harapan dari diadakannya acara sosialisasi ini, agar menumbuhkan rasa memiliki terhadap lembaga serta memberikan inspirasi kepada para kalangan muda sebagai penerus dengan mempunyai komitmen dalam mebangun dan menjaga lembaga ini dengan baik, serta faham dengan latar belakang didirikannya lembaga ini dan tidak pernah melupakan sejarah yang telah berlalu dengan mengambil pengalaman dan pelajara sebagai modal pengetahuan.